Kalurahan PARANGTRITIS

Parangtritis (11/11) - Senin malam, 11 November 2019 bertempat di Gedung Pertemuan Balai Desa Parangtritis, Pemerintah Desa Parangtritis melaksanakan Sarasehan Hari Jadi Desa Parangtritis. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini mengundang 2 narasumber yaitu Bapak Suryadi Guno dan Bapak Suwardi. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Bapak Camat Kretek, Bhabinkamtibmas dan Ibu Windarti mantan Lurah Desa Parangtritis periode sebelum Bapak TOPO.

Kegiatan dihadiri kurang lebih 100 orang yang terdiri dari pamong desa, BPD, LPMD, Karang Taruna, PKK dan Bapak Ibu RT se Desa Parangtritis. Sarasehan ini dimaksudkan untuk menggali fakta sejarah terkait berdirinya Desa Parangtritis. Menurut penuturan Bapak Suwardi selaku putra dari Lurah Desa yang pertama yaitu almarhum Bapak Sastro Pawiro, Desa Parangtritis dulunya merupakan gabungan dari 2 kelurahan. Adapun 2 kelurahan tersebut yaitu Kelurahan Sono yang terdiri dari 6 dusun yakni Duwuran, Kretek, Sono, Samiran, Bungkus dan Depok. Dan Kelurahan Grogol terdiri dari 5 dusun yaitu Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, Grogol X dan Mancingan.

Pada tahun 1927, Kelurahan Sono dipimpin oleh Bapak Sastro Pawiro dan Kelurahan Grogol dipimpin oleh Bapak Surohanjono. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1946 tepatnya tanggal 26 September 1946 atas perintah dari Kasultanan Yogyakarta, kedua kelurahan tersebut bergabung menjadi Kelurahan Titoharjo dan sebagai lurah adalah Sastro Pawiro. Penggabungan tersebut dilakukan secara sukarela tanpa ada yang keberatan dan pemilihan lurah dilakukan dengan musyawarah.

Menurut Bapak Kamrihadi, dulu saat kepemimpinan lurah Bapak Wasir Nuri tahun 1991 pernah dilakukan sarasehan hari jadi pada tanggal 11 November. Tanggal tersebut diperoleh dari tulisan tangan Bapak Cipto Martono Kabag Keamanan yang diarsipkan.

Setelah bercerita panjang lebar tentang sejarah terbentuknya Desa Parangtritis, masih belum dipastikan hari lahir Desa Parangtristis tersebut, sehingga ada usulan-usulan agar membentuk tim khusus perumus hari jadi Desa Parangtritis dan membuat buku saku atau buku sejarah berdirinya Desa Parangtritis untuk selanjutnya ditetapkan menjadi perdes hari jadi Desa Parangtritis.