Kalurahan PARANGTRITIS

Parangtritis, 20 Maret 2021. Pemerintah kabupaten Bantul melalui Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, memberikan fasilitas kepada pemerintah Kalurahan Parangtritis untuk melaksanakan pelatihan dalam bentuk Pawiyatan Pranatacara. Berawal dari proposal yang diajukan kepada pemerintah Kabupaten Bantul tentang permohonan rintisan desa budaya, akhirnya Pemerintah Kalurahan Parangtritis mendapatkan titik terang. Kegiatan pawiyatan Pranatacara pun dilakukan guna menunjang terpenuhinya syarat sebagai rintisan desa budaya. Dilakukan pada tanggal 11-20 Maret 2021, kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan lancar yang bertempat di Balai Kalurahan Parangtritis dengan 30 orang peserta pawiyatan yang berasal dari masing-masing Padukuhan.

Nara sumber profesional dihadirkan dengan kerjasama pemerintah Kabupaten Bantul dengan Paguyuban Pranatacara Yogyakarta yang diketuai oleh Bapak Hariyanto, atau lebih dikenal dengan nama Hari Pro. Sebagai salah satu tokok terkemuka ataupun pelaku olah tata bahasa jawa, Hari Pro menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini hanya sebagai dasar dalam suatu perjalanan untuk mencapai profesionalisme seorang MC atau Panatacara dalam suatu kegiatan baik hajat, sosial maupun keagamaan. Adapun nara sumber profesional terseut adalah

1. Angger Sukisno
2. Suwardi Endraswara
3. R. Jatinurcahyo
4. Hariyanto/Hari Pro
5. Yulianto Panatacara
6. Sumadi
7. Suryanto (Suyo Utomo)
8. Ki Murjono Widiharsono
9. Maria Kadarsih
10. Dan Drs Dalyanto

Dari 10 (sepuluh) orang nara sumber tersebut tidak keseluruhan dapat menghadiri kegiatan tersebut untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang pawiyatan dikarenakan padatnya waktu dan kegiatan yang bersamaan dengan rintisan desa budaya di Kalurahan lain. 

Pelatihan pawiyatan Pranatacara dijabarkan dari awal tentang langkah ataupun kunci dalam kesuksesan untuk menjadi Panatacara hingga praktek dan evaluasi. Masing-masing nara sumber memberikan materi sesuai dengan kapasitas yang telah disepakati bersama dengan Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul. Beberapa materi yang disampaikan diantara tentang persiapan, tata bahasa, tata perilaku sebagai seorang panatacara, cara berbusana hingga sampai dengan prosesi suatu kegiatan.

Disamping adanya kegiatan yang berhubungan dengan tata bahasa, dan lainnya, dinas atau Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul Juga memberikan fasilitas berupa transport kehadiran, konsumsi pertemuan dan juga seperangkat busana jawa baik peserta laki-laki maupun perempuan. Fasilitas berupa busana tersebut dikenakan pada saat acara pembukaan, pelatihan pemakaian busana jawa dan pada sesi penutupan sekaligus praktek kegiatan.