Upacara Adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Parangtritis
Administrator 07 Juni 2022 11:09:52 WIB
"Mancingan duwe gawe", ucapan dan lantunan kalimat yang sering terdengar di Parangtritis. Hal tersebut merupakan sebuah istilah yang menggambarkan bahwa Padukuhan Mancingan sedang memiliki hajatan, kegiatan atau sebuah perayaan yang berhubungan dengan padukuhan. Perayaan besar atau tradisi budaya besar yang dilaksanakan di Mancingan Parangtritis adalah Upacara Adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Parangtritis. Tradisi kegiatan ini dilakukan pada Selasa, 7 Juni 2022 di Padukuhan Mancingan yang diawali di Joglo Pariwisata dan diakhiri labuhan di Pantai Parangkusumo. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri merupakan salah satu ritual adat yang terus dilestarikan di wisata Yogyakarta tepatnya kawasan Pantai Selatan. Tradisi ini dilaksanakan di Padukuhan Mancingan, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.‘Bekti’ dapat dimaknai sebagai berbakti, ‘pertiwi’ adalah bumi, ‘pisungsung’ bisa diartikan persembahan, sementara ‘jaladri’ ialah samudera atau laut. Secara keseluruhan, tradisi ini dapat dianggap sebagai bakti pada ibu pertiwi atau ungkapan syukur atas berkah dari alam semesta.
Dalam Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, masyarakat Mancingan mewujudkan ucapan terima kasih dengan melarung ubarampe (kelengkapan hajatan) ke lautan. Berkah yang disyukuri sendiri macam-macam bentuknya, mulai panen, hasil berdagang, hingga tangkapan ikan. Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri berlangsung turun temurun sejak tahun 1989an, bagi warga yang tinggal di kawasan Pantai Parangtritis. Kebiasaan yang diwariskan para leluhur ini awalnya dilaksanakan secara sederhana. Namun seiring berjalannya waktu, penyelenggaraannya makin meriah dan semarak. Tak sedikit pula wisatawan Nusantara dan mancanegara yang menantikannya. Ketika upacara sedang digelar, semua warga Mancingan bersepakat untuk tidak membuka toko, kios, dan warung. Begitu pula dengan para petani dan nelayan, mereka kompak meliburkan diri agar bisa fokus mengikuti jalannya upacara.
Rangkaian upacara diawali dengan ngguwangi atau memberikan sesajen di tempat-tempat yang dianggap sakral. Persembahan tersebut diletakkan dalam wadah kecil terbuat dari pelepah pisang dan bambu. Selanjutnya prosesi dilanjutkan dengan kenduri massal yang diikuti oleh warga setempat. Setelah selesai, prosesi dilanjutkan dengan kembul bujono alias makan bersama. Tak lama berselang, warga bersiap melaksanakan kirab gunungan dari hasil bumi dan berbagai ubarampe lain, yang nantinya akan dilarung di laut. Arak-arakan ini dimulai dari Pendopo Pantai Parangtritis. Di bawah terik matahari, dengan menggunakan pakaian adat lengkap arak-arakan warga mulai berjalan menyusuri tepian pantai. Rombongan dipimpin oleh kawanan berkuda, menyusuri pesisir sebagai wujud permohonan ijin pada Ratu Kidul dan Panembahan Senapati. Ritual ditutup dengan melarung sesaji ke lautan. Masyarakat yang mengikuti upacara ini diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa. Mereka juga harus membawa makanan yang disajikan dalam sudi, isiannya berupa nasi beserta lauk pauk.Kegiatan unik dari upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah warga ikut menceburkan diri ke laut untuk mengambil sesaji. Hal ini diyakini akan membawa keberkahan tersendiri. Tak heran jika suasana bakal makin semarak menjelang upacara berakhir.
#nng&adi
Komentar atas Upacara Adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Parangtritis
Formulir Penulisan Komentar
Tautan
Kalender
Mbangun Desa
Pengumuman
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Rapat Koordinasi Menanggapi Kunjungan Juri Lomba Kalurahan Tingkat Regional II
- (PIN) Pekan Imunisasi Nasional di Kalurahan Parangtritis
- Apel Pagi dan Koordinasi Pemerintah Kalurahan Parangtritis
- Upacara Penurunan Bendera Memperingati HUT RI Ke-79 Kalurahan Parangtritis
- Upacara Pengibaran Bendera Memperingati HUT RI Ke-79
- Kegiatan Malam Tirakatan di Kalurahan Parangtritis
- Penerimaan Peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan Jogja di Kalurahan Parangtritis
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License